sungguh nyata terasa betapa lepas semu menyapa
angin membawa terbang jauh rasa cinta
membuat kosong dan terprosok dalam dimensi keterasingan
pagi mulai tampak, dalam waktu pukul 4.51
aku menunggu kemerdekaan yang tampak pudar
tak ada satupun sapaan yang memanggil merdu
seolah olah aku telah tiada ,tanpa gundukan tanah yang mengering
tanpa jejak jejak langkah yang menjadi bekas dari sebuah awal
tak ada satupun raut wajah manja yang memanggil
dan jalan kota serta lampu berirama, mereka menangis dalam satu nada.
suara angin terdengar mengucap selamat tinggal
seakan papan nisan telah mengukir namaku menjadi abadi.
hangat wajah wajah yang ku lihat tertawa
tanpa setitik luka , menggenggam jemari
hangat canda gurau dari sebuah cerita
membuat aku rindu ,merindukan sosok seperti itu
aku rindu dalam dekap itu
aku rindu dalam hangat itu
aku rindu dalam canda itu
aku rindu , aku hilang , aku tampak mati
wima angkasa agung putra
29 12 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar