Kamis, 26 Januari 2012

sajak luka dari bait terakhir *sang kumbang

hangat dan rindu menyatu menjadi satu
menyatu padu merasuk dalam kalbu
sejuk menyapa dalam dingin, ketika jejak langkah tampak miris
menjadi siksa menatap hujan saat senja

sang mawar berkata pergilah menjadi bebas menjauh
melihat larva larva kecil terbang melayang menjadi kumbang
menuju cahaya yang terang benderang
melintasi dunia , menemani hujan saat senja

awan hitam yang tampak kelam menjadi cahaya dari lilin lilin kecil
menemani sang kumbang yang menari bersama sajak sajak luka dari bait terakhir
menjadi sosok yang terperosok yang hilang menuju terang benderang




#entahlah untuk siapa puisi ini, tapi saya merasa bebas, ketika melihat sang kumbang saat senja tadi
di temani secangkir teh hangat menjadi bebas dan melayang


wima angkasa agung putra
01/27/2012


 gambar dari google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar