mengkerut raut wajah malam saat kau biyarkan sudut itu kosong tak terisi
tertidur pulas bingkai bintang yang kau tata dalam aksen warna yang berbeda
terlelap, tanpa ucap wajah murung merenung dan terkurung
lihatlah dia nyamuk yang terbang melayang
bebas terbang menerawang tempat tak terjamah
menertawakan dua serdadu yang bertemu dalam ranjau yang terlihat pilu
bayangkan ketika penjara mengikat raga raga haus tanpa cinta
bergincu bibir bibir mengecup rindu tak terbalas
kosong menghisap asap dari puntung yang tertanam di dinding-dinding kamar
memelas memakan bekas sisa-sisa roti yang terinjak
tak membekas tak terkelupas kulit halus yang menjadi mulus
terbanglah , menarilah
bersama sekumpulan pelacur yang terasing di panti rehabilitasi
percayalah, damailah
roda roda itu berputar menuju tempat terbaik untuk bersandar
hidup akan selalu berputar, tempat terburuk akan selalu hadir menikam jiwa jiwa yang letih
tenanglah roda akan selalu berputar , dan waktu akan menjawab resah dan gundah mu
damailah , menjadi damailah , teruslah damai
wima angkasa agung putra
february 14 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar