dua nada berlarian menjadi sebuah simpony di atas hampa
sayat menyayat berirama menyesakan nibiru
jika kepompong rapuh akan menjadi kupu kupu yang begitu indah melayang terbang
apakah mungkin ulat buruk rupa menjelma menjadi cinta dan beriringan tampak kotor
bayangan hitam dan kelam menemani lampu kota yang terang benderang
suap menyuap semilir angin dalam dingin, menjadi butiran embun dalam elegi yang telah mati
urat urat nadi bergetar mengikis rasa yang angkuh dan terpuruk
mungkinkah setan menjadi kawan dalam ketidak pastian sosok itu
cepatlah pulang sore nanti jangan pergih dan berlari
nikmati pelangi dalam senja, walau petang menjelma hilang dan usang
cepatlah pulang sore nanti jangan pergih dan berlari
walau pagi tak bermentari dan malam merusak bintang yang terbuai hilang
#nikmatilah elegi ini dalam asap asap yang menyesakan penat dan lepaskanlah egomu walau angan berteriak menjadi resah
wima angkasa agung putra
31 january 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar