Sabtu, 04 Februari 2012

Muak "jawaban kecil dari runtuhnya bumi pertiwi

Llihatlah bagai mana cara awan tersenyum
menatap gemuruh angin dekat pohon cemara yang rindang
begitu anggun walau diam dan menyusut karena kabut.
Lihatlah hutan hujan yang meracau menjadi kacau
menatap kawah murka muntah mengeluarkan bara
begitu dalam tampak semu , terpaku menjadi kaku.
Lihatlah cara musim dingin membunuh sepasang burung gereja tua yang busuk
membeku mati  merasuk dan masuk kedalam rusuk.

seandainya aku dapat  menemukan seroja tua dalam lumpur yang mengeras karna panas
atau aku dapat menyatukan tali terurai yang putus

nyawa nyawa tanpa dosa menjadi tumbal
raga raga tanpa nama terkapar terlihat tak ber'kepala
hasrat hasrat yang haus dan rakus menjadi kunci
menjadi jawaban jawaban kecil dari runtuhnya bumi pertiwi







mengenang beberapa tragedi di indonesia

1. tragedi sampit
2.  tragedi poso
dan mungkin masih banyak yang tidak di eksplor ke media hanya satu kata yang saya ingin katakan BANGSATTTTT


# mungkin kita tak akan pernah sadar, mungkin kita tak mau memahami betapa dungu kita , betapa hina kita saat bertatap muka dengan mereka . dan saya sangat miris menatap generasi muda menjadi pemikir picik ketika melihat demokrasi di negri ini seperti dadu yang dapat di permainkan dengan mudah



wima angkasa agung putra

05 02 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar