tuanku apakah kau menyadari kodrat mu?
sehingga pintu pintu bahagia bisa kau atur sesuka mu.
tuanku, apakah aku belum mampu memanjakan mu?
sehingga jerit jerit luka tampak di depan gerbang istana mu.
tuanku, apakah kau dengar jerit tangis ku?
ketika hanya doa yang menjadi pelepas dahaga saat aku lapar dan gemetar
tuanku, apakah kau adalah pahlawan di tanah kelahiran ku?
ketika kau berucap maaf atas dosa dalam agenda agenda rapatmu
kami hanya babu yang menunggu menunggu kasihmu
saat lapar memaksa kami menjadi hina membakar wajah di dinding depan kelas
kami hanya kacung yang terkurung bijakmu
saat anak anak kami bertanya pada kami :
kapan aku dapat minum susu dan menjadi pintar seperti anak anak mu.
tuanku dengar ucapku?
saat kami berteriak lantang dengan orasi orasi yang kau anggap hanya narasi
tuanku berikan bijakmu?
saat kami merasa janji janji mu hanya bualan di negri pertiwi
tuanku dengarlah, tuanku dengarlah, tuanku dengarlah
# kebijakan kebijakan yang mereka buat , tanpa memperhatikan solusi untuk memperbaiki kesejahteraan .
apakah itu yang mereka bilang bijak, apakah mereka tau apa itu bijak?
apakah [pepatah orang bijak bayar pajak itu masih ada, saat unang yang kita bayarkan malah di makan oleh bajingan bajingan tua yang hampir mati dan rentan. entahlah apa lagi yang akan naik dan melonjak mahal
wima angkasa agung putra
19 03 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar