Kamis, 12 September 2013

Kita adalah dua orang asing ll

kita masih saja terjebak dalam rindu sembilu.
seperti dua orang asing yang tersekat dalam ruang bersekat kawat.
dalam debur detak jantung rindu yang bias samar di ujung gelisah,
karena masih ku dengar nafasmu satu satu jelas dalam bising kota air mata.

Jangan, jangan pernah kau tanyakan bagaimana aku ukir warna jingga sore ini.
atau jangan pernah kau tanyakan bagaimana hitam ku samarkan ke dalam biru'nya laut.
jangan pernah kau tanyakan itu pada ku sayangku....
camar tetaplah camar dan elang tetaplah elang di mata cakrawala.

mungkin takdir sudah menjumlahkan kita menjadi genap
walau kita sendiri yang tak pernah meyakinkan hati kita masing-masing tentang hall itu.

mungkin kita membiyarkan diri kita menjadi dua orang asing yang saling mendoakan.
mengerti rindu satu sama lain, memahami cinta satu sama lain.
tapi tak pernah benar-benar mengenal kesedihan tentang kehilangan satu sama lain.

jangan, jangan pernah ada kepedihan yang mekar lagi dalam hati mu..
kau lebih dari cukup untuk bahagia tanpa ku.
dan aku lebih dari kebahagiaanku ketika merindukan mu.
rindu dekap hangat tubuhmu.
rindu tajam binar bola mata mu.
karena dengan merindukan mu saja aku sudah cukup mengerti
aku sudah benar benar cukup mengerti.

"kita adalah dua orang asing yang saling mendoakan dalam rindu masing masing"






Gambar andriazmo - www.deviantart.com














puncak, Bogor 8 september 2013

Wima angkasa agung putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar