Rabu, 02 Januari 2013

rancu


ego begitulah ku sebut kau dalam barisan yang tampak samar
hujan dan trotoar yang selalu basah ketika ku tapaki senja yang mulai hitam
ada aku dan kau diantara harapan yang kian meredup
dalam air mata yang mulai kering ketika embun masih di antara kelopak mawar yang mekar

inikah dimensi yang di sebut cinta atau hanya gurauan kecil para penikmat yang terluka
selebihnya hanya ada senda gurau yang bersandiwara dalam hampa
menikmati hidup yang tak pernah bisa menemukan arah yang sejajar
melawan angin sore yang mulai memepahku dalam kesendirian

bulatnya mata menyamarkan hitam , hingga putih samarkan angan
ego menggantung dalam kantung kantung yang picik
seakan cinta hanyalah rasa rasa yang hampa
terbawa arus dan korosi walau besi seakan terlihat kuat memapah



photo google












wima angkasa agung putra

jakarta, 15 december 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar