Sabtu, 05 Januari 2013

KAU dan Harapanku

beberapa hari ini aku memikirkan hadirmu
hanya sekedar berharap makhluk nocturnal seperti ku memeluk erat hangat mentari,
tapi aku juga tidak begitu memahami mengapa kau ada dalam harapku
walaupun aku tau kau selalu membias terpaku di sudut kehampaan

sesekali aku juga berharap malam dapat menghilangkan hadirmu
sekedar lepas dari pekat yang mengikat ku pada penat
tapi ,ketika kau ucapkan cinta perlahan di atas harapku
kau hilang bersama asap yang ku benamkan di atas keyakinanku

aku tak pernah menyalahkan kau atau keyakinanku padamu
dan aku tak pernah mengharapkan kau untuk mengikuti egomu dan tetap bersamaku
tapi cinta yang takpernah mengijinkanku untuk meninggalkanmu
dan cinta juga yang tak pernah menyalahkanku atas harapanku

langit tak pernah sesepi ini ketika kau tinggalkan jejakmu
dan malam tak pernah sekosong ini ketika kau hilangkan kehadiranmu
bukan untuk merasa aku sepi tanpa hadirmu . bukan juga untuk mengejar jejak jejakmu yang tertinggal.

di sini ketika ku tulis sajak ini , cintaku masih berharap ruang kosong ini terisi
tanpa sudut sudut yang membuatnya terlihat berbatas , tapi sesekali aku biyarkan ruang ini kosong, ya mungkin akan ada ruang kosong lain yang akan mengisinya.

pergilah , tak perlu kau pikirkan ku atau harapan harapanku.
aku tak berhak menghentikan mu menemukan harapan dan kebahagianmu nona manis




Tidak ada komentar:

Posting Komentar