pada dasarnya aku pikir ketika aku dapat membahagiakan orang lain ,
aku dapat merasakan sebuah makna dalam hidup dan aku sudah merasa bahagia walaupun terkadang rasanya melelahkan.
memang berkesenian bukanlah cara untuk mendapatkan kebahagiaan hidup dalam duniawi saja ,
dalam batiniahpun aku sudah merasa sangat sangat amat kaya , tidak dalam bentuk apapun.
hanya aku dan tuhanku yang tau.
RESOLUSI , momenttum atau harapan harapan baru yang semuanya di lantunkan ketika malam pergantian tahun,
aku rasa itu tidak begitu bermakna , terlebih dari itu aku lebih suka membiarkan waktu sebagai hakim yang paling adli
tapi aku lebih suka berdiam diri setelah menghibur banyak orang di malam tadi
merenungkan apa yang telah ku lakukan dan kuhancurkan.
bukan untuk mengingat hanya sekedar menyadari bahwa hidup tidak ada yang sia sia.
setidaknya aku lebih suka bermakna bagi orang lain, walaupun terkadang aku rasa hidup memang tentang itu
tidak untuk mencari cari sebuah eksistensi , tidak juga untuk mencari sebuah nominal nominal yang dapat ku bawa untuk tahun ini.
bukan begitu cara ku menikmati hidup walaupun aku terkadang berpikir
mengapa setiap pergantian tahun kita menciptakan harapan harapan baru
RESOLUSI baru, sedangkan kita dapat berharap di setiap malam , dapat
menciptakan resolusi di setiap langkah.
ya, dan aku juga tidak suka cara mereka melewati malam pergantian tahun
tentu saja , jutaaan bahkan miliaran rupiah dapat mereka keluarkan dari kantung kantung tebal mereka
hanya untuk mendapatkan kebahagiaan di satu malam ya aku juga suka dengan salah satu puisi yang ku baca .
begini bunyinya
Renungan di Malam Tahun baru
Ajinatha
Berapa milyar dalam semalam kita muntahkan keudara
hanya untuk sebuah perayaan dan kesia-siaan
padahal saat pesta itu dimulai
jutaan mulut yang menganga karena belum makan
inilah kesenangan sesaat yang menjadi budaya
dan terus dibudidayakan..
Memang kesenangan setiap orang bukanlah hak kita
untuk membatasi dan juga membiarkan..
dan memang tidak semua orang harus peduli
terhadap penderitaan orang-orang yang termiskinkan
karena kesenangan dan kemiskinan juga bukanlah pilihan
Betapa kita terpedaya oleh kesenangan yang tidak membuat kita senang
tapi tetap saja kita senang untuk melakukan
kita katakan itulah kehidupan..
padahal hidup juga harus kita yang menjalankan
sekali pun kehendak Tuhan tidak bisa diabaikan
Kita hanya melaksanakan apa yang sudah menjadi kebiasaan
padahal..kebiasaan itu bisa saja tidak kita laksanakan
hanya kitalah yang tahu itu baik atau buruk untuk dilakukan
tapi tetap saja kita memilih untuk melakukan..
sekali pun dalam sehari-hari sulit untuk mencari makan..
Sungguh kita terpedaya oleh setan..
mengikuti kesenangannya berpesta dan melupakan keadaan..
RENUNGKANLAH!
ya , aku tau kita memang pantas berbahagia dalam hidup
tidak ada yang boleh membatasi kebahagiaan itu , tapi aku pribadi aku lebih suka menjadi makna dalam hidup
dan tidak harus di hargai , karena dalam berkesenianpun aku telah merasakan kebahagiaan yang mungkin hanya aku yang tau.
01.01.2013
wima angkasa agung putra