Waktu hanya terlalu cepat,
membawa kembali kehadiranmu menuju ketiadaanmu.
meski masing masing dari kita pernah menguatkan,
menguatkan cinta dari ego dan kebodohan masing masing.
Waktu hanya terlalu cepat,
membawa detak jantungmu hilang di bisingnya lalu lalang.
meski masing masing dari kita pernah menggugurkan,
menggugurkan pekat dalam keyakinan di antara harap masing masing.
masing masing dari kita pernah membelai lembut kabut fajar singgasana surga.
ketika bibirmu lekat membasuh kerinduanku.
ketika tubuhmu dekap erat imagiku.
dan ketika jari-jemarimu bersetubuh hangat dalam genggamanku.
jangan pernah menyerah pada waktu, (itu kataku dulu)
meski masing masing dari kita pernah jauh membicarakan
membicarakan masa depan, dalam gugur musim air mata masa lalu.
dan kini.
masing masing dari kita berlomba
berlomba larut menegarkan hati masing masing
dan kini,
masing masing dari kita menghujat
menghujat cinta dalam doa kerinduan masing masing.
dan kini,
masing masing dari kita berjalan
berjalan sendiri masing masing
inspirasi : sebuah sajak agus nur, improvisasi untuk cinta yang sunyi
sajak ini hanyalah caraku mengingatmu, sebuah cinta yang tak lazim,
sebab di ingatanku engkau daun yang tak pernah digugurkan musim,
kau telah menjadi cahaya lembut, cahaya yang rela menenggelamkan diri
ke jantung duri"
remembering sunday
Wima angkasa agung putra
taman menteng, jakarta, 05 agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar