waktu begitu cepat memanggilku kembali
sementara satu laba laba hitam masih menggantung dalam pekat
tujuh kunang kunang menyembilu dalam pelarian
meretas air mata kehilafan dalam dosa
rindu gema takbir di ujung surau yang menderau.
sekali lagi aku hanya kembali
meng-ikhlaskan pelarianku dalam rindu
sekali lagi aku hanya kembali
merisaukan kehilafanku dalam dosa
maaf tak habis terucap
suara petasan berlarian megah di atas kepalaku
menuntunku kembali pulang dari dosa
mengikat simpul dalam satu cerita baru yang belum ku pahat
Happy Eid Mubarak 1434H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Wima angkasa agung putra
gambar : the new york times
wima angkasa agung putra
jakarta. 07 agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar