Senin, 26 Agustus 2013

Senja sore ini

Senja sore ini,
Ketika masih terekam hangat tentang hujan dan keruntuhan mu.
dengan satu keikhlasan dalam bias kehilangan.
dan tentang sepasang kupu kupu bersayap biru
melepas birahi menentang ketajaman matahari dalam sunyi.

Senja sore ini,
ketika masih terekam hangat bibir tipis merona
tempat pertapaan ku dalam rezim kemunafikan demokrasi.
dimana selalu kau basuh gairah mu dalam hangat rindu ku.
dan selalu ku basuh gairah ku dalam dekap hangat hadir mu.

Senja sore ini.
di atas rindu ini,

Aku masih saja terjebak dalam simetri ingatan tentang kerinduan mu.
Aku masih saja terjebak dalam diagonal ingatan tentang kepergihan mu.
dan aku masih saja memanggil namamu dalam lirih.




inspirasi music - the icarus account - little things .


gambar payung teduh, menuju senja




<photo id="1" />






photostorygraphy.wordpress.com</a>




Wima angkasa

Jakarta, 26 agustus 2013.

Selasa, 20 Agustus 2013

Sejauh apapun, aku lah Rumah mu

sayangku, pergilah sejauh mungkin.
sejauh apa yang kau tau tentang hall hall kecil yang mulai kau lupakan tentangku.
karena sejauh apapun dirimu,
aku akan tetap menjadi rumah ternyaman untuk kau singgahi.

dimana hatiku adalah pintu dengan kayu mahoni yang ku ukir perlahan namamu tepat di tengahnya.
dimana mataku adalah jendela keikhlasan cinta
yang selalu melihat kenangan dan keraguandalam hujan
dimana detak jantungku adalah waktu yang begerak bersama tik-tak tik-tak air mata
yang mengalir dalam ke ikhlasan cinta dan rindu.

dan tidak terbayangkan jika ku tuliskan satu demi satu makna tubuhku
tubuh yang selalu bisa menjadi tempat terhangat dari cinta dan kerinduanku padamu.

sayangku, pergilah sejauh mungkin,
sejauh apa yang kau tau tentang kesalahan-kesalahan kecil
kesalahan yang kau ingat dan kau jadikan satu hall besar untuk melupakanku

sayangku, pergihlah sejauh mungkin,
karena mungkin dengan itu aku mulai tau seberapa besar cinta yang dulu kau bangga banggakan di depan teman temanmu.
tapi sejauh apapun kau melupakanku,
aku akan tetap menjadi rumah dengan halaman kecil.
dimana ada satu bunga matahari dan kupu kupu bersayap putih
yang mulai kau tinggalkan dan layu di pagar kayu.




gambar keaton henson





jakarta 20 agustus 2013


wima angkasa agung putra


Jumat, 16 Agustus 2013

Naluri

Bunuhlah aku dengan naluri di antara gelapnya mimpimu
di situlah akan ku temui kau dalam binar binar cahaya lelahmu.
Bunuhlah aku dengan naluri dalam setiap keresahanmu
di situlah akan ku biyarkan kau singgah di antara kuatnya pundaku

kita memang dua orang asing yang berlari dalam ego masing masing.
mencintai diri dan menghujat dunia,
tanpa tau siapa di antara kita yang paling benar..

ingatkah kau saat cinta melukai nalurimu
dan selalu ku ulur jari-jemariku yang hangat
agar kau tau siapa yang pantas mencintaimu dalam batas

keterbatasan hanyalah cara agar kau tau seberapa besar nalurimu mencintaku
naluri yang tuhan ciptakan ketika kau sandingkan hangatmu dalam rebahku
naluri yang membuatku tak pernah bosan mencintai keterbatasanmu
atau naluri ku yang selalu ingin menjagamu di setiap nafas hidupku






inspiring  fiersa besari - nona senja



photo bung fiersa besari album CAPTIVE - scalus


















wima angkasa agung putra

jakarta - 16 juli 2013

Rabu, 07 Agustus 2013

Kembali "1434 H"

tak terasa
waktu begitu cepat memanggilku kembali
sementara satu laba laba hitam masih menggantung dalam pekat

tujuh kunang kunang menyembilu dalam pelarian
meretas air mata kehilafan dalam dosa
rindu gema takbir di ujung surau yang menderau.

sekali lagi aku hanya kembali
meng-ikhlaskan pelarianku dalam rindu
sekali lagi aku hanya kembali
merisaukan kehilafanku dalam dosa

maaf tak habis terucap
suara petasan berlarian megah di atas kepalaku
menuntunku kembali pulang dari dosa
mengikat simpul dalam satu cerita baru yang belum ku pahat





Happy Eid Mubarak 1434H

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Wima angkasa agung putra

gambar : the new york times






















wima angkasa agung putra

jakarta. 07 agustus 2013

Senin, 05 Agustus 2013

Masing Masing dari Kita Berjalan sendiri Masing Masing

Waktu hanya terlalu cepat,
membawa kembali kehadiranmu menuju ketiadaanmu.
meski masing masing dari kita pernah menguatkan,
menguatkan cinta dari ego dan kebodohan masing masing.

Waktu hanya terlalu cepat,
membawa detak jantungmu hilang di bisingnya lalu lalang.
meski masing masing dari kita pernah menggugurkan,
menggugurkan pekat dalam keyakinan di antara harap masing masing.

masing masing dari kita pernah membelai lembut kabut fajar singgasana surga.
ketika bibirmu lekat membasuh kerinduanku.
ketika tubuhmu dekap erat imagiku.
dan ketika jari-jemarimu bersetubuh hangat dalam genggamanku.

jangan pernah menyerah pada waktu, (itu kataku dulu)
meski masing masing dari kita pernah jauh membicarakan
membicarakan masa depan, dalam gugur musim air mata masa lalu.

dan kini.
masing masing dari kita berlomba
berlomba larut menegarkan hati masing masing

dan kini,
masing masing dari kita menghujat
menghujat cinta dalam doa kerinduan masing masing.

dan kini,
masing masing dari kita berjalan
berjalan sendiri masing masing







inspirasi : sebuah sajak agus nur, improvisasi untuk cinta yang sunyi

sajak ini hanyalah caraku mengingatmu, sebuah cinta yang tak lazim,
sebab di ingatanku engkau daun yang tak pernah digugurkan musim,
kau telah menjadi cahaya lembut, cahaya yang rela menenggelamkan diri
ke jantung duri"







remembering sunday

















Wima angkasa agung putra

taman menteng,  jakarta, 05 agustus 2013