Selasa, 13 Desember 2011

hidup untuk hidup dan mati untuk hidup



mereka berteriak mempertaruhkan hidup untuk hidup
seorang yang memperjuangkan kemerdekaan
mencari jalan menuju kebebasan
arti bebas yang tergambar dalam imaginasi
tak pernah takut pada tikus tikus itu
menggrogoti jantung dan merobek perlahan
sayang dengar aku kita mundur untuk maju

menjahit mulut berharap mereka melihat
membakar diri berharap mereka mengerti
hanya satu yang mereka cari
hidup untuk hidup dan mati untuk hidup

tak takut mati dalam arti yang hidup
berjuang demi satu untuk satu
hidup untuk hidup dan mati untuk hidup

teriakan lantang sayat sayat nadi sang tikus
biarkan mereka mati dan menjadi teman sang cacing
kawan teruslah hidup dalam hati demi nafas sang pejuang
untuk memberi tau bahwa dia tak sia sia mati
memperjuangkan aspirasi mereka bahkan sampai nyawa terakhir kita
kita selalu akan mencoba memperjuangkan mati untuk hidup



wima angkasa agung putra
11 12 2011

membujur kaku

membujur kaku ragaku yang letih
mati dalam keadaan diam dan membisu
dalam ruang ruang yang penuh asap mariyuana
di penuhi nanah dari bekas luka yang membusuk

aku melihat jelas mereka tertawaseperti sebuah manekin yang tersenyum
hanya mampu diam , menjadi bodoh dan picik
tidak mengerti tentang rasa yang tersiksa.

mungkin perasaanku yang meracau
melihat mereka menjadi bakteri kecil yang merusak
membunuh dengan ketidak pastian arah tujuan

dalam kedua bola mata semua menjadi tidak nyata
waktu yang sama, tempat yang sama"namun terlihat berbeda"
mungkin hanya pandanganku yang menjadi kabur karna ku menjadi tua??!!


harus berapa kali aku jatuh dan terhempas,
di tikam oleh lidah lidah tajam yang membuat ku lumpuh
menjadikan lututku sebagai penopang yang rapuh



wima angkasa agung putra
10 -10 -2011

Selasa, 06 Desember 2011

Kesatria bintang #2

menunggu momen terbaik di taman suropati
baju hitam dengan celana jeans dan sendal
marlboro dan samsoe juga di temani secangkir kopi
sedikit harapan dan sugesti menyapa bintang
diam dan tak bergeming , menoleh ke lampu itu
menyapa hijaunya pohon yang setia menemani aku
berimajinasi sejenak dengan khayal
dia duduk dengan rok jeans dan kaos hitam
tattoo di lenganya mengambarkan tentang alam
tentang bagai mana dia menyapa aku dan hujan
kesatria bintang dan khayalanya diam
sedikit tersenyum dan menghisap roko yang mulai habis
tampaknya dia lelah
setelah melewati beberapa pertarungan hari ini
menempuh puluhan kilometer
dan terdampar di taman seindah ini
saatnya tidur sayang, mari kita tidur
hei gadis khayalan peluklah kesatria bintang
dan ucapkan selamat tidur

dear dad



ayah wajahmu terlihat pucat pasih dan memutih
tubuhmu yang kekar terlihat semakin lemah dan tak berdaya
tanganmu yang lembut menjadi kasar dan membiru
rambutmu yang tebal dan hitam kini memutih dan mulai rontok
aku dapat merasakan betapa berat beban di pundakmu
aku dapat melihat betapa keras jalan hidup mu
mungkin itu semua salahku ,mungkin itu semua sebabku


 dulu aku tak pernah mengerti tentang hidup
sampai kau hadir dan memberikan ku arti tentang hidup
dulu aku tak pernah tau bagai mana cara untuk melangkah
sampai kau mengajarkanku cara untuk tegak berdiri dan berjalan


ayah betapa berarti kau dalam hidup
menceritakan apa yang tak pernah aku mengerti
mengajarkan apa yang tak pernah aku pahami
mengenalkanku arti tentang hidup
dan bagiku hidup itu adalah cara untuk membahagiakanmu 
menemani mu saat nanti kau terlelap sepi dan sendiri
ayah aku sangat mencintai mu



wima angkasa agung putra
20 10 2011

Senin, 05 Desember 2011

mariyuana

3 dimensi ku dibawanya
melalui tingkatan yang tak kuketahui
dalam gelap aku bertanya tempat apa ini..
melalui ruang kosong aku menari dan tertawa
mencari tempat untuk merebahkan kaki sejenak
melepaskan beban yang terasa menusuk pundak ku
aku terbawa, terhanyut , terbang dan tenggelam
menuju tempat yang tak mereka tau
tempat yang terlihat gelap
hanya ada aku dan asap itu
hanya ada aku dan imajinasiku
hanya ada aku dan satu batang terakhir
kau dan kau , aku tak perduli


terimakasih mariyuana


wima angkasa agung putra
17 11 2011

kita tau mereka tidak

diam tampaknya dia telah mati
dalam malam dia bermimpi
mencari tempat untuk berlari
dan mereka tertawa
menjadi bodoh dan gila
dimana ini tanya angan
tempat apa ini tanya asa
hah percuma kalian telah buta
terdoktrin oleh mereka yang hina
diam saja tak usah bertanya lagi
tampaknya luka itu semakin menganga
menggambarkan pahitnya hidup

mereka tidak akan mengerti kawan
mereka tidak akan mengetahui kawan
diam saja dan jangan pergih
ini dunia kita , ini bagian hidup kita
menjadi beda dalam cara yang tak di mengerti
menjadi hina walau dia tak tau kita tertawa
dan kita pasti bahagia dalam cara yang sederhana



apakita harus menjadi sama 
seperti kumpulan ikan yang berenang di dalam kolam
menunggu menjadi tua dan mati di tempat yang sama

apa kita harus menjadi sama
seperti singa yang terdampar di pelataran sirkus
tercambuk dan terkurung dalam  jeruji yang berkarat

apa kita tak bisa berbeda
seperti sebuah lukisan abstrak yang terlihat tak berharga
tapi bagi mereka yang mengerti itu sangat mahal dan berarti

kita tidak akan tau tentang rencana yang  tak pernah di mengerti
tentang perbedaan yang terlihat tidak berarti
bagi mereka yang bodoh dan tak mengerti tentang apa yang tersembunyi 



wima angkasa agung putra

30 10 2011

selamat malam semu


gelap kemana kau membawaku
malam membuat ku diam dan menunggu
mesin itu berbisik kecil
bertanya pada uap air yang memanas
kenapa aku terdampar di tempat ini
aku diam dan tersenyum
tampaknya aku mulai letih
sayap ku mulai rapuh dan patah
kemana aku akan pergih
mencari jalan untuk melangkahkan kaki
puluhan kilometer ku lewati
berharap esok aku makan dan tetap bertahan
menjalani dan terus berjalan
berharap aku tak di asingkan
sampai nanti sampai mati'
menari dalam angan angan khayalan
dalam bayang yang akan berarti
dalam angan yang tak pernah mati
selamat malam semu

wima angkasa agung putra
13 11 2011

cerita usang




betapa rindu aku dalam dekapanmu
dalam dunia yang menganggap kitalah sang juara
saat kita berani melawan rasa rasa yang berbeda
melawan asa yang mati dan terkunci menjadi fiksi

malam menjadi pagi dan pagi pun menjadi malam
memutar waktu dengan senyum dan tawa
dalam cerita dan derita yang tergambar jelas menjadi luka
dalam dimensi asing yang menjadi dunia kita

apakah kau masih akan mengingatku seperti dulu
menari bersama asap yang kita hisap bersama
satu puntung roko yang bercerita tentang dunia kita
satu botol beer yang menemani saat semua menjadi kelam dan gelap
dulu kau dan aku menjadi ratu dan raja dalam dunia yang berbeda
menjadi berbeda dan takut menjadi sama seperti mereka yang terhina
melawan semua asa yang membuat kita tersiksa
saat pertempuran kita lalui berdua dan tak pernah takut terluka
saat dimana kini aku merasa aku merindukan mu
mencari sayapku yang patah dan menghilang

wima angkasa aung putra

november 23 2011

Kembalikan Hujanku "monolog


kamu bilang dulu kita sama
menjadi hujan menemani pelangi saat senja
kamu bilang dulu kita sama
seperti elang terbang menggapai awan
kamu percaya kita masih menjadi sama?
merindu berharap menjadi si kaya
tidak buta walau terlihat menutup mata
angan ku merindukan sosok itu
iya itu kau, si hina yang tak takut luka
menutup telinga ,tak perduli mereka berkata
kamu masih merasakan ini?
saat hujan pergih kita merenung
berharap hujan datang lagi
merindukan sejuk dan damai sang hujan
saat matahari terasa membuat kita muak
membakar kulit terluar yang tipis
tuhan kembalikan hujan ku
tuhan dimana hujan ku
tuhan temani hujan ku
saat hujan menemani rasa rasa yang terluka
tak buta takan terlupa