Senin, 21 Oktober 2013

Sebab akulah "sudut kosong diagonal"

kau kembali datang dalam nafas gemuruh
nanar membekas bias di udara.
satu demi satu, nafasmu syahdu dalam rindu
satu demi satu, aku mulai kehilanganmu

aku sudah berikan semuanya
semua yang kau pinta dan kini kau tinggalkan
aku sudah berikan semuanya
semua yang kau pinta dan kini kau acuhkan

sebab akulah kehilangan itu
jejak jejak rindu itu...
sebab akulah air mata itu
laki laki melankolis itu...

aku sudah berikan semuanya
semua yang kau pinta dan kini kau tinggalkan
aku sudah berikan semuanya
semua yang kau pinta dan kini kau acuhkan

sebab akulah kehilangan itu
jejak jejak rindu itu...
sebab akulah air mata itu
laki laki melankolis itu...





Photo Tyo Utomo







bismillah mohon semua doanya dari sahabat teman dan siapapun yang mendukung saya
hari ini 21 oktober aku mulai mengumpulkan satu demi satu materi..
dan bismillah semoga semua berjalan dengan lancar
di mulai dengan materi pertama, satu sajak yang nantinya akan ku coba visualisasikan menjadi irama yang saling bersenggama dengan nafas , rindu, kehilangan dan cinta .

- Sebab Akulah
- Sembilu
- Lebah
- Matahari
- Jangan pergih insomnia





20 oktober 2013, jakarta  pulomas


wima angkasa agung putra

Rabu, 16 Oktober 2013

Segala

Suatu pagi nanti,
aku akan menjadi laki laki yang paling bahagia
ketika kita duduk berdua membelakangi pagi
membiarkan hujan turun ke bawah dan tenggelam lebih dalam.
menjawab sejuta tanya tanpa kerisauan dan ketakutan kita masing masing...

aku sudah menyerahkan semuanya kepada waktu,
karena waktu sudah menjelaskan segalanya.
segala yang sering mereka bicarakan dan tidak pernah aku perdulikan.
karena bagiku, cinta bukan tentang segala kecantikan dan kesempurnaanmu.
karena bagiku, cinta adalah segala kekurangan dan kelebihan mu
.

Meskipun kau melipat tangan dan aku mengadahkan tangan,
kita masih sama sama bisa saling mendoakan tanpa isyarat,
dalam doa-doa lugu yang tulus..
dalam doa-doa lugu yang saling melengkapi..

dan aku percaya,
takdir akan selalu membawa kau kembali
entah dengan wajah baru
entah dengan aroma nafas yang berbeda
tapi, kau akan tetap menjadi satu keutuhan cinta yang abadi.

meski cinta tak pernah membedakan kita
meski laut selalu gemuruh dalam rindu ombak
meski hujan selalu menjadi tempat kembali dari pelangi
aku akan selalu menjadi segala keutuhan,
keutuhan rindu, cinta juga nafas dan takdirmu












gambar : wima angkasa agung putra,


#isyarat #harapan #mimpi #cinta #kita












Jakarta, 15 october 2013


Wima angkasa agung putra

Minggu, 13 Oktober 2013

Sembilu

Suatu hari nanti,
Aku akan meninggalkan sejuta tanya tanpa dendam.
Meninggalkan satu malaikat kecil yang berbisik merdu di ujung rindu,
rindu sembilu.

Selamat malam imagi,
selamat tertidur dalam mimpi yang seindah-indahnya mimpi.
karena kau masih menjadi satu ruang ternyaman dalam hidupku
karena kau masih menjadi satu ruang persegi yang ku abadikan dengan keikhlasan masa lalu..

Salam padamu kebesaran,
konotasi yang kadang di anggap berlebihan oleh sebagian orang yang tak mengerti keindahan.
keindahan yang menjadikan hidup dalam sebenar-benarnya hidup.
karena hidup jugalah yang akan membawa kematian semakin dekat dengan kebaikan, keikhlasan dan cinta..









Gambar wima angkasa

#HOPE #PRAY #DREAMER














jakarta 10 october 2013



Wima angkasa agung putra

Senin, 30 September 2013

Rindu, semu "retorika"

kau seperti tanda tanya tanpa jawab
seperti seru yang menderu
seperti semu dalam gemuruh
dan Aku ingin mengungkapkan semuanya,
membiarkan setiap kata menjadi kenyataan.

tenggelam di ujung resah
setiap nafas menggambar wajah wajah kehilangan.
kehilangan nafas juga detak. juga denyut. juga harap.

kini ku biarkan takdir berjalanlah senyata mungkin
senyata kemungkinan kemungkinan baru tentang siapa diriku.
tentang siapa makhluk yang diam dalam gelisah
tentang siapa makhluk yang mencari keramaian dalam dirinya sendiri.
sendiri dan sepi.

dan kini, kamar itu masih menjadi satu retorika kecil tentang kita..
karena kita masih menjadi satu rindu yang menggantung di ujung matahari.

salam rindu untukmu.
salam rindu untuk cinta yang tak terjamah.




remember





aku dalam pementasan sapu tangan merah jambu, dan kamu di bangku sedang melihat aku yang menggambar di sterofom sebelum pementasan. 






hari terakhir, sajak terakhir. surat terakhir.



entah sudah berapa hari kepergihanmu. ini surat terakhirku, mungkin seperti sajak
karena memang ini sajak. tapi anggap saja ini seperti surat. 
surat yang mewakili kerinduanku, tapi semua sudah baik baik saja, tidak usah perdulikan. aku tidak butuh simpati atau empati, karena memang aku baik baik saja. dan mungkin jika kau melihat langsung wajahku, aku sedang tersenyum saat ini. 







30 september 2013

wima angkasa agung putra

Sabtu, 28 September 2013

39-40 hari setelah kepergihan mu

39-40 hari setelah kepergihanmu.
mencari keramaian.

kemarin setelah aku rasa kamar ini sangat membosanku, aku menyempatkan diri untuk menikmati jakarta dengan berjalan kaki. memang tidak jauh, hanya jakarta - blok m. kira kira jarak yang di tempuh untuk berjalan sejauh itu menghabiskan waktu 4 jam perjalanan. entah kenapa aku ingin sekali berjalan kaki menikmati kota jakarta karena aku pernah membaca kutipan soe hok gie, cara menikmati kota jakarta adalah dengan berjalan kaki. ya aku rasa itu memang betul sekali. tadinya aku ingin membawa anjingku angie, tapi kasian dia baru saja melahirkan 2 anak anjing.
sepanjang perjalananku aku menikmati hall hall lucu, contohnya ketika di manggarai aku sedang istirahat aku melihat anak anak jalanan sangat riang bermain di sepanjang rel kereta api . tidak ada satu kesusahanpun yang tampak mereka perlihatkan pada dunia. ini aneh tapi menurutku luar biasa.

setelah beberapa lama berjalan aku sampai di dukuh atas, disini banyak yang tidak aku tulis karena aku rasa akan memakan waktu seharian penuh. maaf yah. di dukuh atas aku heran karena sepanjang koridor bushway yang ku lihat selalu saja penuh dan di dukuh atas tampak begitu sesak, antrian terjadi sampai ke jembatan penyebrangan shelter dukuh atas 1 dan 2, sebenarnya aku tidak heran karena aku juga sudah sering menaiki bushway tapi aku berpikir lucu karena ketika mereka mengantri aku melihat mereka dengan berjalan kaki "ironis"

sebenarnya aku tidak pernah berpikir aku bisa berjalan kaki sepanjang jalan protokol ini, dimana kanan kiriku adalah gedung gedung baja yang menyerupai seperti hutan-hutan beton. dan disinilah aku baru tau ternyata menyenangkan waktu seperti ini, mungkin lepas dari itu jujur aku mau melupakan semua kenangan dan lagi lagi itu tentang mu.

kemarin tepat setelah 39 hari aku kehilanganmu, aku masih sempat mencari tau kabarmu. aku coba menacari tau itu dari temanmu, aprilianto "aping". dia berkata kau baik baik saja dan akupun ikut senang sekali sungguh. dengan begitupun aku masih merasa kau ada di kota yang sama denganku. tapi sudahlah aku tidak ingin terlalu larut dan terus larut di bawah kenangan, hujan dan keruntuhan.....

sudah lumayan jauh, akupun mulai lelah sekali sungguh, akhirnya aku menyempatkan diri untuk istirahat di dekat kampus atma jaya, tepatnya di bawah terowongan yang ada tamanya, aku lupa nama tempat itu. karena jujur aku sering lewat situ tapi tidak benar benar tau nama tempat itu. tempat itu hijau, banyak yang menjual minuman di bawah terowonganya, entahlah apa nama tempat itu, tapi akupun mencari tempat untuk merebahkan badan, karena di situ masih banyak rumput yang tertanam. ya aku merebahkan diri dengan menggunakan ransel yang ku bawa untuk penyangga kepala dan mengambil 1 buku untuk ku baca, buku itu berjudul SUWUNG, buku bagus menurutku. setelah aku merasa cukup beristirahat akupun melanjutkan perjalanan.

45 menit kemudian akhirnya aku sampai juga di blok m, wah aku tidak pernah berpikir bisa berjalan seperti ini. seperti biasa destinasi ku adalah satu minimarket untuk membeli beer kesukaanku lalu setelah itu aku menuju Taman Ayodya - Barito, di sana aku menghabiskan waktu dengan membaca buku kira kira sampai jam 7 karena semua memang sudah ku rencanakan dengan baik. setelah membaca buku lagi-lagi yang ada di kepalaku hanya kamu, sial, bodoh, arghhh damn aku menyumpahi diriku sendiri. akhirnya lampu lampu mulai menyala, senja mulai temaram. aku mulai jenuh dan aku memutuskan untuk pulang dari keramaian.

membosankan selalu saja ada kau tergambar di mana mana, di lampu lampu taman, di dalam pikiran, dan di hati. arghhh aku sempat berpikir makhluk radikal seperti apa yang sampai membuatku sampai seperti ini. membuatku berpikir untuk mencari keramaian, padahal dulu yang aku tau tidak ada masalah dengan kesendirian, tapi entahlah, mata itu, rambut ikal dengan poni itu, ahhh bangsat lagi lagi ketika aku tulis ini di hari ke 40 aku berharap kau ada.

aku berusaha mencari keramaian, kamar itu masih menjadi satu retorika kecil, dimana kita saling berpelukan dan merebahkan lelah. ya kau dan aku yang dulu pernah membicarakan tentang bagai mana masa depan dan akhirnya kau yang melupakan dan meninggalkan aku sendirian.

26 september - 27 september 2013

CAPTIVE

aku tidur lebih cepat dari biasanya
Pikiran kita terganggu oleh kekosongan
karena sebagian besar perasaan kita terbawa arus
hilang dan tenggelam di bawah matahari.

aku adalah siluet yang menggantung dalam gelisah
tanganku membentuk satu bayang bayang yang bertumpu
kadang menyerupai satu burung camar yang bebas melayang
kadang seperti kupu kupu liar yang mencumbu alam

saya pikir saya akan mati di sini
karena aku sudah kehilangan semua
dan yang tersisa hanya satu nada desahan mu
resah mu, gelisah mu dan gairah mu.

aku mabuk lagi malam ini dan entah kemana tujuanku.
lalu roda menyerupai arah jalan tanpa nama.
dan seperti biasa aku menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan malam
tanpa satu bahasa yang dia ketahuai, tapi dia mengerti

aku hanya pemabuk liar yang malang
aku hanya pisau tumpul yang berkarat
aku hanya jam tanpa detik
aku hanya syair tanpa bait





gambar google

daughter - youth












Jakarta 19 september 2013

Wima angkasa agung putra

Rabu, 25 September 2013

38 hari setelah kepergihanmu

38 hari setelah kepergihanmu
menjelang malam, 20.00

sebenarnya ini hanya masalah sederhana, dan anehnya kenapa selalu di kaitkan dengan hall hall yang rumit. kepergihan hanyalah satu simbol dari 2 kalimat sederhana, "mengikhlaskan dan melupakan"...
mungkin aku sudah mengikhlaskan mu, tapi anehnya aku belum benar benar bisa melupakanmu. atau mungkin aku memang belum benar-benar bisa mengikhlaskan mu dan selalu saja mencari kesalahan kesalahan mu agar aku bisa melupakan mu. tapi sayang sekali. bagiku kau adalah satu telaga dalam 2 bola mata yang indah, dan laki laki mana yang bisa menolak keindahan 2 bola mata wanita.

pagi tadi aku malas untuk mengingatmu, karena mungkin dengan mengingat mu aku sering melupakan hall hall yang lebih menarik ketimbang menulis cerita tentang kehadiranmu di buku catatanku atau di dunia maya., dan aku berupaya untuk melanjutkan tidurku saja....

sialnya setelah aku bangun aku masih saja mengingat beberapa kenangan dan lagi lagi itu tentangmu , hujan, dan bangku taman. semua itu terasa sangat menyiksa, seperti kekanak kanakan. seperti remaja yang menghabiskan waktu karena terlalu larut dalam cinta pertamanya, sedangkan kau, entah kau yang keberapa tapi masih saja tetap bisa ku hitung kau yang keberapa.

aku memang tidak terlalu gampang tertarik dengan wanita baru. selalu saja aku dapat menakarbahwa aku laki laki yang cenderung masa bodo dengan urusan hati dan wanita baru, tapi memang ketika ada yang dapat menarik perhatianku, aku sesekali mencoba mencari tau siapa wanita tersebut, entah dengan cara apa. ya tapi laki laki sepertiku memang cenderung pengecut untuk masalah seperti ini.

malam ini tepat pukul 20.00, aku berupaya keras untuk melupakanmu dengan mendengar beberapa lagu yang sengaja ku kencangkan melalui media player music milikku, dan entah kenapa ada satu lagi kesukaan mu yang entah dari mana asalnya ada di mp4 ku . lagi itu adalah lagu white shoes and the couples company yang berjudul - senandung maaf.
dan entah kenapa akupun ikut bersenandung dan berteriak menyanyikan lagu itu

white shoes and the couples company yang berjudul - senandung maaf.

Senandungkan lagu ini
atas rindu di hati
berlutut dilantai bumi
bersedih menyepi

Toreh kisah, senandung kasih
Maafkan Tuan... aku berjanji

Tak mau menuai murka
untukmu oh.. kawan
berbisik didalam hati
kumohon maafkan

Berbagi peluh, menuju cita
Daku membasuh keringat duka

Merpati diatas dahan
menyusun sarangnya
Kukembalikan hatimu
seperti semula

Menghapus kelabu, langit jingga
Meniti lagu, menyemat suka

Gelombang nestapa...
Gelombang nestapa...
Gelombang nestapa kuharap sirna.

entah kenapa tiba tiba aku merasa terbawa dan berharap kau ada di sampingku tersenyum dan bernyanyi bersamaku. tiba tiba aku menjadi melankolis dan berpuisi kembali kau seperti matahari yang hilang dalam gelap datang memberi cahaya pada siang. tapi sayangnya aku adalah malam. alah kenapa lagi lagi aku membiarkan 2 bulir ait mata menetes dengan mudah di atas pipiku. dan tuhan sudahlah aku bosan menjadi cengeng seperti ini.

lalu semua menjadi hening, dan aku kembali duduk sambil menikmati satu puntung roko terakhir